Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan guest lecture pada Kamis (22/02). Kuliah umum ini bertajuk “Resilient Energy and Transportation Infrastructures” yang dilaksanakan secara hybrid di Ruang S110 Lt. 1 DTETI FT UGM dan melalui zoom. Agenda ini terselenggara atas kerja sama antara DTETI FT UGM dengan Pusat Studi Energi UGM, dan IEEE Power and Energy Society Indonesia Section. Kuliah umum menghadirkan narasumber Prof. Hossam A. Gabbar, Ph.D., P.Eng., Profesor dari Ontario Tech University Canada dengan bidang keahlian Advanced waste-to-energy technologies, Clean tech, Energy, Engineering, Information technology, Nuclear engineering, Plant engineering and operations, Plasma generation and diagnostics, Safety engineering, Smart energy grids Transportation. Kuliah diikuti oleh mahasiswa dari berbagai jenjang mulai dari jenjang sarjana hingga doktoral.
Uncategorized
Penandatanganan Perjanjian Kerja Ajunct Professor Prof. Johan Debayle, Rabu (10/8).
Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (DTETI) Universitas Gadjah Mada menerima kunjungan Prof. Johan Debayle pada Rabu (10/8) lalu. Kunjungan tersebut terselenggara dalam rangka penandatanganan Perjanjian Kerja (Employment Contract Agreement) antara Prof. Johan Debayle dengan Universitas Gadjah Mada untuk penetapannya sebagai Adjunct Professor di DTETI FT UGM. Agenda penandatanganan Perjanjian Kerja tersebut dimulai pada pukul 08.00 WIB di Ruang Sidang Pengurus DTETI. Turut hadir dalam agenda tersebut, Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat, dan Kerjasama FT UGM, Ir. Ali Awaludin, S.T., M.Eng., Ph.D., IPM, ACPE.; Manajer Layanan Pengembangan Akademik dan Pascasarjana FT UGM , Ir. Indra Perdana, S.T., MT., Ph.D., beserta perwakilan pengurus DTETI FT UGM.
Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan agenda Workshop Microgrid Technologies for Remote Indonesian Islands (Tech-IN) pada Selasa (28/6). Workshop diselenggarakan secara hybrid yaitu melalui teleconference dan pertemuan langsung diadakan di Meeting Room S110 DTETI FT UGM. Workshop ini merupakan wadah bagi pembuat kebijakan dari pemerintah, peneliti dari lembaga penelitian energi nasional maupun internasional, akademisi dari universitas serta manajer dan insinyur dari industri untuk berbagi ide dan hasil penelitian yang terkait dengan penerapan teknologi sistem microgrid di lokasi-lokasi terpencil yang ada di Indonesia.
Tech-IN merupakan sebuah kerja sama penelitian antara Center for Research on Microgrids (CROM), Aalborg University Denmark, Center of Energy Informatics, University of Southern Denmark (SDU), Universitas Gadjah Mada, Kementerian ESDM Republik Indonesia, Dewan Energi Nasional Republik Indonesia, PT. PLN (Persero) dan Pemerintah Nusa Tenggara Barat serta DANIDA (Danish International Development Agency) Denmark yang merupakan founding agency dari kerja sama penelitian ini. Tech-IN ditujukan untuk mengatasi tantangan yang terkait dengan penyebaran skala besar microgrids (MGs) berbasis terbarukan di lingkungan berbahaya Kepulauan Indonesia yang rentan terhadap bencana alam parah (NDs). Tujuan Tech-IN ada dua: akan mengatasi dua masalah utama di Indonesia: (i) meningkatkan energi terbarukan sekaligus mengurangi ketergantungan bahan bakar fosil, dan (ii) membawa listrik ke tempat-tempat terpencil dan Kepulauan. Kedua, akan memberikan tingkat ketahanan dan ketersediaan pasokan listrik yang tinggi dalam menghadapi bencana alam.
Agenda Workshop diawali dengan agenda penyampaian sambutan yang diberikan oleh Prof. Selo, S.T., M.T., M.Sc, Ph.D., Dekan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada. Dalam sambutannya, Prof. Selo sangat menyambut dengan baik adanya kerja sama penelitian Tech-IN yang bisa menjadi salah satu bentuk penelitian yang dapat diaplikasikan sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat khususnya di daerah-daerah terpencil yang ada di Indonesia. Prof. Selo juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh mitra yang terlibat dalam kerja sama penelitian ini yang direncanakan akan berlangsung sampai dengan tahun 2024. Selanjutnya disampaikan presentasi pengenalan organisasi dari pelaksana kerja sama penelitian yaitu dari Aalborg University oleh Juan C. Vaques, dari Southern Denmark University (SDU) oleh Bo Norregaard Jogensen dan presentasi dari UGM disampaikan oleh Project Coordinator Tech-IN dari UGM yaitu Dr. Eng. Fransisco Danang Wijaya, S.T., M.T.
Agenda selanjutnya yaitu paparan tentang project overview yang disampaikan oleh Yajuan Guan dari Aaalborg University. Dalam paparannya dijelaskan tentang deskripsi dan penjelasan mengenai kerja sama penelitian Tech-IN. Tech-IN akan mengembangkan arsitektur microgrids (MG) baru dengan tingkat ketahanan dan skalabilitas yang tinggi. Tiga lapisan granularity akan dikembangkan. Potensi penyebaran MG akan diselidiki untuk aplikasi yang terhubung ke jaringan dan pulau dengan mempertimbangkan dua studi kasus: Pulau Lombok dan Medang. Secara lebih detail tentang pelaksanaan kerja sama penelitian ini juga dijelaskan oleh Simon Hedegard Jessen dari Southern Denmark University dan Juan C. Vasquez dari Aalborg University. Pada sesi selanjutnya, disampaikan pula paparan materi dengan topik Accelerate the achievement of NRE targets in RUEN through Smart Grid oleh Ir. Yunus Saefulhak, M.M. M.T. dari Dewan Energi Nasional dan dilanjutkan dengan paparan materi dengan topik Smart grid implementation in Indonesia oleh Dr. Zainal Arifin dari PT. PLN (Persero). Agenda kemudian dilanjutkan dengan paparan tentang pelaksanaan penelitian yang sudah berlangsung di UGM yang disampaikan oleh Tech-IN project coordinator dari UGM yaitu Dr. Eng. Fransisco Danang Wijaya, S.T., M.T. Agenda workshop kemudian diakhiri dengan lab tour ke beberapa laboratorium yang ada di Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi khususnya yang mendukung terlaksananya program kerja sama penelitian ini.
Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan Institut Teknologi Bandung menyelenggarakan agenda MESfIA Training for Trainers Workshop: Indonesia pada Selasa (19/4). Workshop diselenggarakan secara hybrid yaitu melalui teleconference dan pertemuan langsung diadakan di Meeting Room Lab. TTL DTETI FT UGM. Sebanyak 14 peserta mengikuti workshop secara langsung dan untuk teleconference diikuti oleh 45 peserta. Dalam agenda workshop disampaikan beberapa presentasi berkaitan dengan pengembangan suplai energi khususnya di wilayah terpencil yang ada di Indonesia.
Workshop diawali dengan agenda penyampaian sambutan yang diberikan oleh Dr. Hanung Adi Nugroho, Ketua Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi FT UGM. Dalam sambutannya, Dr. Hanung menyampaikan bahwa program MESfIA di DTETI FT UGM salah satunya diimplementasikan dalam kurikulum magister teknik elektro dalam bentuk penelitian dan pengabdian masyarakat yang fokus pada daerah terpencil khususnya di bagian Indonesia Timur. Program tersebut dilaksanakan oleh tim peneliti dari Power System and Renewable Energy Integration (PSREI) research group. Secara lebih detail, implementasi program MESfIA dalam kurikulum di DTETI FT UGM dijelaskan oleh Dr. Sarjiya yang juga menjadi koorinator tim MESfIA UGM. Dalam paparannya Dr. Sarjiya menjelaskan dalam kurikulum di DTETI FT UGM disusun Porgram Learning Outcome (PLO) untuk program MESfIA dan adopsi kurikulum MESfIA untuk menyempurnakan kurikulum yang ada dengan tambahan dua mata kuliah pilihan yaitu mata kuliah Renewable energy integration in power grid dan mata kuliah Design operation and control of microgrid. Selain itu program MESfIA juga diimplementasikan dalam skema pendanaan bersama untuk peralatan laboratorium yaitu Typhoon HIL 604 sebagai alat untuk mensimulasikan desain, operasi, dan kontrol microgrid dalam mode waktu nyata. Selain penjelasan implementasi program yang ada di UGM, dijelaskan juga implementasi program yang ada di Institut Teknologi Bandung (ITB) dan dalam kesempatan tersebut disampaikan oleh Dr. Deny Hamdani. Dr. Deny menjelaskan tentang adopsi kurikulum MESfIA yang ada di ITB dan juga implementasi pendanaan bersama untuk peralatan laboratorium yang ada di ITB yang secara lebih detail dijelaskan oleh salah satu mahasiswa yang terlibat dalam program MESfIA di ITB yaitu Harris Hartman.
Memasuki agenda inti workshop adalah pemaparan materi dari para keynote speaker. Materi pertama disampaikan oleh Dr. Tumiran dari DTETI FT UGM dengan topik “Challenges in Power Development Planning for Archipelagic Electricity System: A case study of Maluku and Papua Region, Indonesia”. Dr. Tumiran menjelaskan tentang tantangan pembangunan sistem kelistrikan di Indonesia khususnya di wilayah Indonesia Timur yaitu Maluku dan Papua. Dalam pembangunan sistem kelistrikan di Wilayah Indonesia Timur memerlukan model khusus karena setiap wilayahnya memiliki karakteristik khusus. Berdasarkan hasil klasterisasi, model perluasan pembangkitan dapat diklasifikasikan menjadi sentralisasi, desentralisasi/terdistribusi, dan sentralisasi-desentralisasi campuran. Hasil sistem GEP Ambon Seram menunjukan model sentralisasi-desentralisasi campuran di mana sistem terpusat dihubungkan menggunakan 150 kV.
Materi berikutnya disampaikan oleh Dr. Sudarmono Sasmono dari Institut Teknologi Bandung dengan topik “Challenges in Isolated Island Hybrid Power Plant Development in Indonesia”. Hybrid Power Plant adalah salah satu solusi untuk pengembangan ketenagalistrikan khususnya di pulau-pulau terpencil yang ada di Indonesia. Dalam implementasinya terdapat dua hal yang menjadi tantangan utama yaitu yang berkaitan dengan teknis dan segi ekonominya. Solusi untuk hal teknis dengan meningkatkan kontribusi energi terbarukan dan menangani kondisi intermittent di mana solusi tersebut juga harus menghasilkan biaya produksi litrik yang minimum.
Sesi keynote speakers selanjutnya disampaikan oleh Mr. Marcus Lim dari Typhoon Regional Office Singapore yang menjelaskan topik “Design of Microgrid System using Typhoon HIL 604”. Dari hasil penjelasan yang diberikan oleh Mr. Marcus Lim, diperoleh beberapa kesimpulan yaitu Teknologi Typhoon HIL menyediakan cara baru untuk menguji dan memvalidasi berbagai sistem elektronika daya yang bersifat sangat modular dan fleksibel sehingga memungkinkan pengguna untuk mempelajari dan menguji dari konverter daya paling sederhana, hingga jaringan terestrial terbesar dan paling kompleks yang terdiri dari beberapa DER. Dengan sistem yang bersifat fleksibel dan bervariasi memungkinkan departemen yang berbeda untuk memanfaatkan peralatan ini sepenuhnya. Penjelasan lebih lanjut mengenai teknologi Thypoon HIL 604 dijelaskan oleh Dr, Roni Irnawan dari DTETI UGM yang menyampaikan topik “Development of teaching and Lab work module in renewable energy-related courses based on Typhoon HIL”. Dr, Roni Irnawan memberikan penjelasan mengenai aplikasi Thypoon HIL 604 khususnya di DTETI FT UGM dalam membantu pengembangan modul pembelajaran perkuliahan atau laboratorium. Thypoon HIL 604 ini bersifat gratis sehingga para mahasiswa cukup mudah untuk melakukan instalasi dan penggunaannya. Sesi workshop ditutup oleh penyampaian konklusi yang disampaikan oleh Prof. Antonis Tsikalakis dari Hellenic Mediterranean University (HMU) sebagai perwakilan dari project officer MESfIA.