Fakultas Teknik UGM melalui Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (DTETI), bekerja sama dengan PT Cyber Teknologi Nusantara dan Genetron Singapore Pte Ltd, menyelenggarakan seminar bertajuk “Typhoon HIL Microgrid Testbed” yang berlangsung secara hybrid, menggabungkan kehadiran langsung di Engineering Research and Innovation Center (ERIC), Gedung Pancabratha Prof. Herman Johannes Fakultas Teknik UGM dan partisipasi daring melalui platform Zoom. Seminar ini merupakan bagian dari kolaborasi dalam program Indonesia-NTU Singapore Institute of Research for Sustainability and Innovation (INSPIRASI) yang mengusung topik UGM Smart and Sustainable Campus. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan teknologi terbaru dalam pengujian dan pengembangan sistem tenaga listrik berbasis microgrid, khususnya dengan menggunakan platform Typhoon HIL.
SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim
Tim peneliti Indonesia-NTU Singapore Institute of Research for Sustainability and Innovation (INSPIRASI) yang mengusung topik UGM Smart and Sustainable Campus sukses menyelenggarakan Workshop Typhoon HIL Microgrid Testbed, bertempat di Ruang B401, Engineering Research and Innovation Center (ERIC), Fakultas Teknik UGM pada Kamis (10/04) lalu.
Workshop ini merupakan tindak lanjut dari pengadaan Typhoon HIL Microgrid Testbed, alat simulasi canggih yang dipilih karena kemampuannya mendukung pengujian, pengembangan, serta desain sistem microgrid secara real-time dan aplikatif. Keberadaan simulator ini diharapkan tidak hanya bermanfaat untuk riset internal UGM, namun juga terbuka untuk kolaborasi dengan universitas lain serta industri energi nasional seperti PT PLN (Persero).
Energi terbarukan semakin menjadi fokus utama dalam transisi energi global, termasuk di Indonesia. Salah satu sumber energi yang berkembang pesat adalah energi bayu atau angin, yang memanfaatkan kekuatan angin untuk menghasilkan listrik melalui turbin angin. Energi ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga berperan penting dalam mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan menekan emisi karbon. Dengan potensi besar yang dimiliki Indonesia, pemanfaatan energi angin diharapkan dapat mendukung pencapaian target Net Zero Emission (NZE) 2060.
Dalam upaya mencapai target Net Zero Emission (NZE) 2060, Indonesia perlu beralih dari energi berbasis fosil menuju sumber energi yang lebih bersih dan berkelanjutan. Salah satu solusi yang dapat dilakukan dalam masa transisi ini adalah dengan Liquefied Natural Gas (LNG). LNG dinilai lebih ramah lingkungan dibandingkan batu bara dan minyak bumi. Dengan efisiensi tinggi serta emisi karbon yang lebih rendah, LNG menjadi jembatan strategis sebelum sepenuhnya beralih ke energi terbarukan. Namun, implementasinya masih menghadapi berbagai tantangan, termasuk infrastruktur, regulasi, dan keekonomian proyek.
Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (DTETI) Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada menggelar Studium Generale bertema “Menerima Tantangan Zero Waste untuk Membangun Kelayakan Masa Depan”. Acara ini menghadirkan Tina Triasih, M.Pd., seorang anggota komunitas Belajar Zerowaste, sebagai pembicara utama. Agenda ini juga bertepatan dengan Hari Peduli Sampah Nasional yang diperingati setiap tangga 21 Februari. Studium Generale ini menjadi wadah diskusi mengenai pentingnya pengelolaan sampah serta penerapan gaya hidup Zero Waste, sejalan dengan visi Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya Tujuan 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab serta Tujuan 13: Penanganan Perubahan Iklim.
Prof. Ir. Sarjiya, S.T., MT., Ph.D., IPU, dosen Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (DTETI) Fakultas Teknik UGM, menjadi salah satu pembicara utama dalam International Conference on Nuclear Science Technology and Applications (ICONSTA) 2024, yang berlangsung pada Rabu-Kamis (13-14/11) di Hotel Grand Zuri BSD, Tangerang Selatan.
Dalam sesi plenary, beliau menyampaikan presentasi berjudul “Nuclear Power and Energy Security: Enhancing Stability in the Power System”, yang menyoroti peran strategis energi nuklir sebagai solusi untuk menghadapi tantangan global dalam ketahanan energi. Dalam pemaparannya, Prof. Sarjiya mengulas pentingnya daya nuklir sebagai sumber energi berkapasitas tinggi dan rendah emisi karbon yang dapat diandalkan untuk mendukung kestabilan jaringan listrik.
Dosen Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, Prof. Ir. Sarjiya, S.T., M.T., Ph.D., IPU., sekaligus Ketua Pusat Studi Energi menerima sambutan dari Direktorat Jenderal Amerika dan Eropa. Direktur Kerja Sama Intrakawasan dan Antarkawasan Amerika dan Eropa pada Kementerian Luar Negeri, beserta rombongan, melakukan kunjungan dalam rangka penyelenggaraan seminar “Investing in Education: Opportunity in Green Engineering for Green Transition and Research Opportunities”.
Dosen-dosen Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada memberikan Pelatihan Dasar Pengoperasian Sistem Tenaga Listrik Modern pada Senin-Jum’at (4-8/11) lalu. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Lembaga Kajian dan Fasilitasi Teknologi (LKFT) UGM.
Kegiatan ini diselenggarakan selama lima hari di Electrical Research and Innovation Center (ERIC) UGM. Para peserta terdiri atas lima belas staf dari instansi Direktorat Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan, Direktorat Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan, dan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Ketenagalistrikan Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (PPSDM KEBTKE) Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Energi dan Sumber Daya Mineral.
Dosen Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada (DTETI FT UGM) sekaligus pakar energi, Prof. Ir. Tumiran, M.Eng., Ph.D., IPU., menjadi narasumber dalam Webinar GIVEST Series #3 bertema “Navigating Indonesia’s Energy Transition” yang diselenggarakan pada Kamis (7/11). Acara ini diadakan oleh Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Kementerian Keuangan RI, di Gedung Jusuf Anwar serta disiarkan langsung melalui Zoom dan YouTube. Webinar ini bertujuan untuk membahas mekanisme transisi energi (Energy Transition Mechanism/ETM) di Indonesia, termasuk prinsip-prinsip transisi energi, kesiapan negara dalam menghadapi tantangan transisi, serta potensi pendanaan yang diperlukan.
Prof. Ir. Sarjiya, S.T., MT., Ph.D., IPU., dosen Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (DTETI) FT UGM sekaligus Kepala Pusat Studi Energi UGM dipilih sebagai salah satu peserta dalam kegiatan field trip yang diselenggarakan oleh Institute for Essential Services Reform (IESR) dan Global Environmental Institute (GEI) dari Tiongkok. Kegiatan ini bertujuan untuk mengeksplorasi potensi dan aplikasi energi biomassa di Republik Rakyat Tiongkok (RRT).
Partisipasi Prof. Sarjiya dalam program ini sangat penting mengingat target Indonesia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Berdasarkan dokumen Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC), Indonesia berkomitmen untuk mengurangi emisi sebesar 31,89% secara tanpa syarat dan 43,2% dengan syarat dari skenario Business as Usual (BaU) pada tahun 2023. Sektor energi memiliki peran besar dalam mencapai target ini dengan pengurangan emisi sebesar 12,5% hingga 15,5% pada tahun 2030. Peralihan dari energi berbasis fosil ke energi terbarukan menjadi kunci utama untuk mencapai target tersebut.