
Axel Urwawuska Atarubby, mahasiswa program studi Teknologi Informasi dari Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, meraih prestasi bersama timnya. Ia menggandeng beberapa rekannya lintas universitas dalam perlombaan internasional Espresso Global Hackathon pada Maret lalu.
Diketuai oleh Axel, anggotanya antara lain Ghoza Nada Iqbal dari Universitas Sebelas Maret, Ahmad Aroyanu Staifen dari Universitas Amikom Yogyakarta, dan Muhammad Wildanu Staifen dari Universitas Amikom Yogyakarta. Berkolaborasi bersama, keempatnya tergabung dalam tim dengan nama Tim Caer untuk mengikuti kompetisi ini.
Espresso Global Hackathon adalah ajang kompetisi berskala internasional yang diselenggarakan oleh Espresso Systems bekerja sama dengan DoraHacks. Acara ini ditujukan untuk para pengembang Web3 dari seluruh dunia yang ingin mendorong batas inovasi teknologi blockchain. Dengan membawa semangat kolaborasi global, hackathon ini menjadi wadah bagi para developer untuk berkumpul, bertukar ide, dan membangun solusi teknologi yang relevan dengan kebutuhan masa depan.
Dalam pelaksanaannya, peserta diajak untuk membangun aplikasi terdesentralisasi (dApp) yang inovatif dengan memanfaatkan teknologi yang dikembangkan oleh Espresso Systems. Salah satu fitur utama yang menjadi sorotan adalah smart contract sequencing dan shared sequencing layer, yang dirancang untuk meningkatkan skalabilitas dan efisiensi ekosistem blockchain. Teknologi ini memungkinkan interoperabilitas yang lebih baik antar aplikasi dan rantai blok, membuka peluang besar untuk menciptakan pengalaman pengguna yang lebih mulus dan responsif. Dengan pendekatan teknis ini, peserta ditantang untuk menggali lebih dalam potensi desain sistem yang aman, transparan, dan tahan sensor.
Ruang lingkup inovasi dalam hackathon ini pun sangat luas. Para peserta dapat memilih untuk membangun solusi di berbagai sektor, mulai dari decentralized finance (DeFi) yang berfokus pada layanan keuangan tanpa perantara, hingga aplikasi game berbasis blockchain yang menawarkan model kepemilikan aset digital yang unik. Selain itu, bidang privasi dan keamanan data juga menjadi perhatian utama, termasuk pengembangan aplikasi sosial yang mengutamakan kontrol data oleh pengguna. Keberagaman tantangan ini memberikan ruang eksplorasi yang besar bagi para pengembang untuk bereksperimen dan menciptakan solusi yang berdampak nyata di dunia Web3.
Dalam kompetisi ini, Tim Caer meraih prestasi Top 12 Build & Brew – Espresso Global Hackathon. Mereka meraih hadiah sebesar $1,200 atau setara lebih dari dua puluh juta rupiah. Selamat atas prestasi yang berhasil diraih! (RAS)