
Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menghadirkan inovasi baru. CAR-dano, sebuah proyek pengembangan platform inspeksi mobil bekas yang berbasis blockchain. Dengan memanfaatkan teknologi blockchain, proyek ini bertujuan untuk menciptakan sistem pencatatan hasil inspeksi kendaraan yang lebih transparan, aman, dan tidak dapat dimanipulasi.
Proyek CAR-dano diinisiasi oleh Dunung Lintang Asmoro (Lintang), mahasiswa Teknik Mesin UGM angkatan 2020 yang juga merupakan owner dari PT Inspeksi Mobil Jogja. PT Inspeksi Mobil Jogja adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang inspeksi mobil bekas. Usaha ini telah berjalan selama 3 tahun dan sukses menghasilkan laporan-laporan inspeksi mobil yang akurat dan independen dari campur tangan pihak ketiga. Hasil laporan yang ada telah banyak menggugurkan rencana penipuan serta pemberian harga mobil yang tidak sesuai. Dengan banyaknya hasil laporan inspeksi mobil yang telah terkumpul dan menumpuk selama 3 tahun, Lintang memiliki ide untuk menciptakan proyek CAR-dano. Proyek ini direncanakan untuk menjadi sebuah solusi dalam menciptakan sistem inspeksi mobil yang transparan dan anti-manipulasi dengan mencatat setiap hasil inspeksi dalam smart contract sehingga keaslian dan akurasi informasi kendaraan dapat terjamin.
Dengan membawa ide brilian tersebut, Lintang menggandeng salah satu mahasiswa Teknologi Informasi UGM angkatan 2021 yang juga merupakan Ketua BSO Night Login DTETI FT UGM periode 2024, Giga Hidjrika Aura Adkhy (Giga), untuk mengajukan proposal pendanaan kepada pihak Project Catalyst IOHK yang menaungi Cardano. Pengulas proposal dari Project Catalyst pun menyetujui proposal mereka dengan harapan penggunaan Cardano dapat menjangkau masyarakat secara lebih luas. Pendanaan yang diberikan juga bernilai fantastis, yakni sebesar 60.000 ADA atau lebih dari Rp1 miliar (kurs 1 ADA = Rp17.000). Proyek ini selanjutnya dimulai dengan melibatkan dua dosen dari Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (DTETI) UGM, yaitu Ir. Noor Akhmad Setiawan, S.T., M.T., Ph.D., IPM. dan Dr. Ir. Guntur Dharma Putra, S.T., M.Sc., sebagai technical advisor yang memberikan arahan dalam desain sistem dan keamanan data. Selain itu, proyek ini juga merekrut beberapa mahasiswa UGM dari berbagai bidang keahlian, mulai dari blockchain & backend engineer dari komunitas UGM Crypto Connect (Dzikran Azka Sajidan dari Ilmu Komputer UGM 2023 dan Maulana Anjari Anggorokasih dari Teknologi Informasi UGM 2021), frontend engineer (Farhan Franaka dari Teknologi Informasi UGM 2021), hingga UI/UX designer (Azfar Azdi Arfakhsyad dari Teknik Elektro UGM 2021) untuk mendukung realisasi proyek CAR-dano. Tentu saja, tim CAR-dano juga bekerja sama dengan pihak PT Inspeksi Mobil Jogja dalam hal penyediaan data laporan inspeksi mobil.
Ketika ditanya mengenai alasan mengapa tertarik dengan pemanfaatan blockchain dalam projek ini, Lintang menjawab,
“PT Inspeksi Mobil Jogja mengadopsi teknologi blockchain dalam penyimpanan laporan inspeksi sebagai bagian dari visi perusahaan untuk menciptakan transparansi data yang dapat diakses oleh banyak orang. Dengan blockchain, setiap laporan inspeksi yang kami buat akan tercatat secara permanen, tidak dapat diubah, dan dapat diverifikasi oleh siapa saja yang berkepentingan. Ini memastikan kepercayaan dan akurasi dalam setiap data yang kami sajikan, baik bagi pelanggan, penjual, maupun pihak lain dalam industri otomotif. Selain itu, teknologi ini memungkinkan data inspeksi memiliki nilai lebih, baik sebagai referensi historis kendaraan maupun untuk mendukung pengambilan keputusan yang lebih cerdas dalam transaksi jual beli mobil.”
Tak hanya itu, Lintang juga menjelaskan alasannya mengajukan proposal pendanaan kepada Project Catalyst,
“Kami memilih Cardano dan Project Catalyst sebagai sumber pendanaan karena ekosistemnya yang terbuka, inklusif, dan mendukung inovasi berbasis blockchain. Cardano memberikan kesempatan bagi siapa saja untuk mengembangkan solusi berbasis teknologi yang berkelanjutan, dengan komunitas yang aktif dan jaringan yang kuat. Selain itu, kami melihat Cardano sebagai investasi dan teknologi masa depan yang selaras dengan visi kami dalam membangun sistem inspeksi mobil yang lebih transparan, efisien, dan bermanfaat bagi banyak orang. Dengan dukungan dari Project Catalyst, kami berharap dapat mempercepat pengembangan solusi berbasis blockchain yang membawa dampak positif bagi industri otomotif, khususnya di Indonesia.”
Saat ini, proyek telah memasuki tahap awal, yang berfokus pada penelitian dan pengembangan konsep teknologi. Beberapa output utama yang diharapkan dalam fase ini meliputi desain arsitektur awal platform dan juga pembuatan prototipe awal sistem inspeksi. Tahapan berikutnya akan melibatkan pengembangan smart contract, integrasi sistem, serta pengujian keamanan sebelum akhirnya platform ini siap untuk diluncurkan ke publik. Harapannya, hasil akhir dari platform ini dapat berkembang menjadi standar baru dalam pencatatan inspeksi kendaraan bekas yang lebih aman dan terpercaya. (Tim CAR-dano UGM/RAS)