Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (DTETI) FT UGM menyelenggarakan agenda Bootcamp TETI dengan tema 𝘔𝘢𝘹𝘪𝘮𝘪𝘻𝘦 𝘛𝘦𝘤𝘩 𝘚𝘺𝘯𝘦𝘳𝘨𝘺, 𝘗𝘪𝘰𝘯𝘦𝘦𝘳𝘪𝘯𝘨 𝘵𝘩𝘦 𝘍𝘶𝘵𝘶𝘳𝘦 𝘰𝘧 𝘐𝘯𝘯𝘰𝘷𝘢𝘵𝘪𝘰𝘯. Agenda ini merupakan agenda rutin yang menjadi program tahunan dari Keluarga Mahasiswa Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (KMTETI) FT UGM khususnya Divisi Workshop yang bertujuan menjadi wadah untuk mendukung pengembangan hard skill bagi mahasiswa/i DTETI UGM di luar pembelajaran perkuliahan. Bootcamp TETI hadir untuk memberikan pelatihan secara intensif yang terdiri dari tiga subtopik yaitu Internet of Things (IOT), Mobile Development, dan Artificial Intelligence (AI).
Bootcamp TETI dilaksanakan pada tanggal 15 Januari – 7 Februari 2024 dan terdiri dari dua puluh lebih pertemuan diantaranya Intensive Class, Coaching Session & Final Project, serta Final Presentation Benefits. Bootcamp TETI melibatkan para mentoryang kompeten di bidangnya yaitu Ahmad Naghim (Postgraduate Student at Information Technology UNSW) dan Okta Fajar Suryani AI Operation PT XL Axiata sebagai mentor untuk subtopik AI, Enas Dhuhri Kusuma (Dosen DTETI FT UGM dengan bidang keilmuan embedded system & microcontroller) dan Pandega Abyan Zumarsyah (Awardee PMDSU) sebagai mentor untuk subtopik IOT, serta Rio Swaran Putra (Technical Lead di Investree) dan Andhika Yuana Senior Software Engineer di Fintech Company sebagai mentor untuk subtopik Mobile Development. Total mahasiswa yang berpartisipasi dalam Bootcamp ini terdiri dari 76 mahasiswa yang terbagi menjadi 19 kelompok.
Setelah mengikuti kelas intensif dan sesi mentoring selama kurang dari 1 bulan, masing-masing kelompok melaksanakan presentasi final yang dilaksanakan pada 5 Februari 2024. Ide-ide yang telah dimunculkan oleh kelompok-kelompok bootcamp ini juga diinformasikan kepada industri dalam hal ini para alumni TETI. “Pada dasarnya kegiatan ini kami sebarkan juga kepada para alumni atau industri bahkan beberapa ada yang tertarik dengan ide-ide yang sudah dimunculkan” ungkap Igi Ardiyanto selaku Dosen dan Ketua Program Studi Teknik Biomedis DTETI FT UGM. Hal ini nantinya bisa menjadi peluang adanya business pitching antara tim mahasiswa dengan industri milik alumni seperti yang telah terlaksanan sebelumnya.
Dari 19 kelompok yang mengikuti Bootcamp, terpilih pemenang dari masing-masing subtopik. Untuk subtopik AI, sebagai Best Final Project and Presentation, juara tiga dimenangkan oleh kelompok 7 dengan judul karya “Ai Eye Ya: Identifikasi Nominal Mata Uang Rupiah berbasis FastAI”, juara dua dimenangkan oleh kelompok 5 dengan judul karya ”Inovasi Teknologi Identifikasi Tweet otomatis Guna Menciptakan Mitigasi Bencana Berkelanjutan Berbasis AI-NLP”. Juara pertama diraih oleh kelompok 2 dengan judul karya “YOLO Intelligent Vision: Menciptakan Solusi Multifungsi untuk Deteksi Objek Kendaraan dengan Deep Learning”. Untuk subtopik IOT, sebagai Best Final Project and Presentation, juara tiga dimenangkan oleh kelompok 3 dengan judul karya “Optimasi Budidaya Tanaman Hidroponik pada Greenhouse berbasis IOT”, juara dua dimenangkan oleh kelompok 6 dengan judul karya “Monitoring Kualitas Tanaman dengan Sistem Pengairan Otomatis Berbasis Internet of Things”. Juara pertama dimenangkan oleh kelompok 4 dengan judul karya “Monitoring Kualitas Air pada Tambak Udang untuk Memaksimalkan Hasil Panen Udang berbasis Internet of Things”. Untuk subtopik Mobile Development, sebagai Best Project of Mobile Development adalah kelompok 3 dengan judul karya “FOREAL: Food Rescue and Allocation”.
Muhammad Grandiv sebagai salah satu perwakilan pemenang Best Project Mobile Development menceritakan bahwa ia bisa belajar banyak dengan mengikuti Bootcamp ini. “Kami mengucapkan terimakasih teruata pada departemen yang telah memfasilitasi kami untuk bootcamp seperti ini. Kami belajar banyak dan dengan kita berkolaborasi dan ada mentornya juga sangat membantu kami untuk belajar dan jujur saja untuk saya pribadi malah jadi makin semangat untuk menjadi software engineer dan semoga kedepannya bisa lebih baik lagi dan bisa lebih berguna terutama untuk dunia pekerjaan.” ungkap Grandiv.