
Sebagai bagian akhir dari rangkaian kunjungan kerja ke Auckland University of Technology (AUT), Selandia Baru, dosen Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (DTETI) UGM, Prof. Ir. Lukito Edi Nugroho, M.Sc., Ph.D., dan Dr. Ir. Guntur Dharma Putra, S.T., M.Sc., memimpin sesi Focus Group Discussion (FGD) pada Rabu (23/4). Kegiatan ini menjadi momen penting dalam memperdalam rencana kerja sama riset strategis antara UGM dan AUT, khususnya dalam kerangka proyek “INSPIRASI and Beyond”.
FGD ini dirancang secara lebih teknis dan dialogis untuk mengelaborasi usulan topik kolaboratif turunan dari proyek INSPIRASI. Sesi ini juga bertujuan menjaring gagasan baru dari para akademisi AUT yang potensial dikembangkan bersama dalam lingkup riset lintas disiplin dan lintas negara. Salah satu sorotan penting dalam diskusi adalah kontribusi perspektif komunitas adat Māori, yang disampaikan oleh Dr. Hazel Abraham, pakar partisipasi komunitas dan keterlibatan sosial di AUT. Perspektif ini membuka wawasan baru bagi tim UGM untuk mengintegrasikan prinsip inklusi sosial dalam desain riset kolaboratif ke depan.
Dalam sesi FGD, dibahas pula mekanisme pelaksanaan proyek, pembagian peran antara UGM dan AUT, serta opsi pendanaan kolaboratif yang dapat dijajaki. FGD ini menjadi penutup yang strategis sebelum tim UGM mengakhiri kunjungannya ke Auckland pada Kamis (24/4) lalu. Kegiatan ini menegaskan komitmen UGM untuk tidak hanya membangun kemitraan akademik internasional, tetapi juga memperkuat nilai-nilai keberlanjutan, inklusivitas, dan pemberdayaan komunitas dalam riset teknologi yang berdampak sosial luas.
Kegiatan FGD ini berkontribusi pada beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), antara lain SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) melalui penguatan kolaborasi akademik internasional; SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) melalui pengembangan solusi teknologi untuk pengurangan risiko bencana; SDG 11 (Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan) terkait topik-topik riset yang menyasar peningkatan ketahanan komunitas terhadap bencana; SDG 13 (Penanganan Perubahan Iklim) yang tercermin dari fokus proyek pada mitigasi dan adaptasi bencana; serta SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan) melalui pembentukan kemitraan riset strategis antara UGM dan AUT yang melibatkan pendekatan lintas negara, disiplin, dan budaya. (RAS)