
Dosen Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada mengadakan diskusi secara daring dengan Bappeda Kabupaten Bantul pada Selasa (15/04). Dalam diskusi kali ini dibahas tindak lanjut kerja sama penelitian untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang timbul di masyarakat, khususnya di Bappeda Kabupaten Bantul. Selain dari Bappeda Kabupaten Bantul, diskusi kali ini turut dihadiri oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bantul. Kedua pihak memberikan tanggapan atas presentasi usulan-usulan bentuk penelitian dan pengabdian masyarakat yang diberikan oleh DTETI.
Dosen yang hadir dalam diskusi kali ini adalah Ir. Roni Irnawan, S.T., M.Sc., Ph.D., SMIEEE., Ir. Sujoko Sumaryono, M.T., Dr. Iswandi, S.T., M.Eng., Ir. Ridwan Wicaksono, S.T., M.Eng., Ph.D., Dani Adhipta, S.Si., M.T., dan Harry Prabowo, S.T., M.T., dengan dipimpin oleh Ir. Sigit Basuki Wibowo, S.T., M.Eng., Ph.D., IPM. Beberapa usulan dari DTETI di antaranya adalah pemasangan panel surya untuk backup mati listrik dalam bisnis ikan hias, sistem peringatan dini dalam banjir, gempa, atau tsunami, lentera air garam, pemanfaatan panel surya untuk penerangan, serta dashboard lifedata.
Pada usulan inovasi DTETI terkait penerangan dengan panel surya, perwakilan dari Dishub Kabupaten Bantul menyampaikan bahwa penerangan jalan di Bantul sudah menggunakan tenaga surya, tapi ada kendala dalam pemakaian dan pemeliharaan panel surya. “Ini perlu dipikirkan alternatif yang lebih tepat sasaran, sebab ketika nanti pemakaian panel surya di LPJU (Lampu Penerangan Jalan Umum), apabila watt-nya kecil, maka penyerapannya kurang maksimal. Ada kalanya, pukul satu atau dua pagi sudah mati,” ujar salah satu perwakilan Dishub Kabupaten Bantul.
Usulan lainnya ditanggapi terkait pemasangan solar panel pada bisnis ikan hias. Berkenaan dengan hal ini, Bappeda Bantul menanggapi bahwa di Bantul terdapat Kampung Gurami yang membutuhkan dukungan solar panel. “Perlu jadi perhatian bahwa ada bisnis ikan untuk hias, dan ikan air tawar,” tanggap perwakilan Dishub Kabupaten Bantul.
Kemudian, untuk sistem peringatan dini sendiri, di Bantul menyepakati kebutuhan sistem peringatan dini terhadap bencana banjir. Dalam hal ini, Sigit menyatakan kesanggupan tim dosen DTETI untuk terlibat mengatasi persoalan ini. “Kami juga terbuka untuk memperluas inovasi ini kepada peringatan dini gempa atau tsunami,” ujarnya.
Tanggapan-tanggapan yang diberikan ini selanjutnya kembali ditegaskan oleh tim Dishub Kabupaten Bantul sebagai sikap kooperatif dengan tawaran bekerja sama dari DTETI. “Intinya kami terbuka dan berterima kasih kepada DTETI atas dukungan melalui inovasi-inovasinya,” demikian ujarnya. (RAS)