Kerja sama internasional dalam bidang pendidikan telah menjadi komponen yang sangat penting dalam memajukan kualitas pendidikan dan penelitian di lingkup global. Universitas Gadjah Mada (UGM), khususnya melalui Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (DTETI) di Fakultas Teknik, telah memperlihatkan komitmen yang kuat dalam hal ini, melalui kerja sama internasional yang erat dengan Nanjing University of Aeronautics and Astronomics di Nanjing, China.
Prof. Ir. Tumiran, M.Eng., Ph.D., dosen DTETI FT UGM yang juga menjabat sebagai Manajer Engineering Research and Innovation Center (ERIC) di UGM, memiliki peran utama dalam mengukuhkan kerja sama ini. Pada akhir September lalu, Prof. Tumiran menerima undangan dari Direktur Kantor Urusan Internasional Nanjing University of Aeronautics and Astronomics (NUAA). Kunjungan ini berlangsung selama lima hari, dimulai pada Minggu (24/9) dan berakhir pada Kamis (28/9). Selama kunjungan tersebut, sejumlah kegiatan seminar dan presentasi perspektif akademik diadakan untuk memperdalam pemahaman antara kedua universitas.
Selain Prof. Tumiran, sejumlah tokoh penting dari UGM turut menghadiri undangan tersebut. Prof. Dr. Wening Udasmoro, S.S., M.Hum., DEA., Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran, turut serta dalam kunjungan ini. Demikian juga, Prof. Dr. Eng. Ir. Deendarlianto, S.T., M.Eng., dosen Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) di FT UGM, memberikan kontribusi berharga dalam memperkuat kerja sama ini.
Kunjungan ini adalah langkah penting dalam meningkatkan hubungan antara UGM dan Nanjing University of Aeronautics and Astronomics. Dalam rangkaian kunjungan tersebut dilakukan Ceremony of Awarding yang menganugerahkan penghargaan kepada Prof. Tumiran dan Prof. Deendarlianto sebagai Visiting Professor di NUAA.
Melalui program Visiting Professor ini, kerja sama lintas-batas menjadi semakin erat, mencakup pengajaran, penelitian bersama (joint research), supervisi bersama (joint supervision), pertukaran mahasiswa, dan upaya hilirisasi hasil riset ke dunia internasional. Keberlangsungan program Visiting Professor yang bersifat jangka panjang ini juga melibatkan rencana pembangunan program laboratorium bersama internasional, yang bertujuan untuk memperdalam pemahaman tentang teknologi dan ilmu pengetahuan di tingkat global. (RAS)