Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan guest lecture pada Kamis (22/02). Kuliah umum ini bertajuk “Resilient Energy and Transportation Infrastructures” yang dilaksanakan secara hybrid di Ruang S110 Lt. 1 DTETI FT UGM dan melalui zoom. Agenda ini terselenggara atas kerja sama antara DTETI FT UGM dengan Pusat Studi Energi UGM, dan IEEE Power and Energy Society Indonesia Section. Kuliah umum menghadirkan narasumber Prof. Hossam A. Gabbar, Ph.D., P.Eng., Profesor dari Ontario Tech University Canada dengan bidang keahlian Advanced waste-to-energy technologies, Clean tech, Energy, Engineering, Information technology, Nuclear engineering, Plant engineering and operations, Plasma generation and diagnostics, Safety engineering, Smart energy grids Transportation. Kuliah diikuti oleh mahasiswa dari berbagai jenjang mulai dari jenjang sarjana hingga doktoral.
SDG 7: Energi Bersih dan Terjangkau
Prof. Ir. Tumiran, M.Eng., Ph.D., Guru Besar DTETI FT UGM sekaligus pakar energi UGM menjadi salah satu panelis dalam dialog di stasiun TV swasta TV One yang mengulas debat cawapres 2024 pada Minggu, (21/01). Pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa adalah tema yang dibahas dalam sesi debat cawapres tersebut.
Terkait dengan tema debat, dari sektor energi Prof. Tumiran menekankan bahwa dalam melakukan pembahasan terkait energi diperlukan adanya keterkaitan dengan pertumbuhan ekonomi yang produktif. Artinya, industri harus bisa menciptakan lapangan kerja yang mencukupi. Selain itu, guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang produktif Prof. Tumiran juga menekankan perlunya optimalisasi sumber daya manusia yang ada untuk mampu berkompetisi. “Mudah-mudahan dari para cawapres muncul gagasan-gagasan brilian, bagaimana mengoptimalkan sumber daya manusia di Indonesia untuk mampu berkompetisi. Bangsa yang unggul adalah bangsa yang dapat mentransformasi knowledge dengan skill untuk memberikan nilai tambah”, ungkap Prof. Tumiran. Berbicara soal transisi energi, Prof. Tumiran juga menjelaskan pentingnya transisi yang dapat menciptakan ekonomi baru dan jangan sampai menimbulkan hutang baru. Dalam realisasinya, Prof. Tumrian berharap di tingkat pengambil keputusan, dalam hal ini politisi, dapat lebih melibatkan para ilmuwan untuk berdiskusi karena para ilmuwan juga memiliki peran yang sangat penting untuk proses pembangunan bangsa.