Tim Universitas Gadjah Mada (UGM) yang terdiri dari Prof. Ir. Tumiran, M.Eng., Ph.D., Direktur Engineering Research and Innovation Center, Fakultas Teknik UGM; Prof. Ir. Sarjiya, S.T., M.T., Ph.D., IPU., Kepala Pusat Studi Energi; Ir. Lesnanto Multa Putranto, S.T., M.Eng., Ph.D., IPM., SMIEEE., Sekretaris Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi FT UGM bersama Adams Yogasara, Executive Vice President Perencanaan Strategis Distribusi PT PLN, dan Agung Murdifi Agus, General Manager East Kalimantan Region, PT PLN melakukan kunjungan ke Jepang dari Rabu (5/6) hingga Senin (10/6). Kunjungan ini bertujuan untuk memperluas jejaring dan menjalin kerja sama strategis dengan beberapa lembaga terkemuka di Jepang, yaitu Tokyo Electric Power Company (TEPCO), JAIF International Cooperation Center (JICC), dan Marubeni Corporation.
SDG 7: Energi Bersih dan Terjangkau
Workshop Microgrid Technologies for Remote Islands (Tech-IN) Dukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan Workshop Microgrid Technologies for Remote Islands (Tech-IN) pada Senin (10/6). Workshop ini diadakan secara hybrid, melalui teleconference dan pertemuan langsung di Meeting Room S110 DTETI FT UGM, sebagai bagian dari acara final project hasil kerja sama penelitian TECH-IN. Kolaborasi ini melibatkan Center for Research on Microgrids (CROM) Aalborg University Denmark, Center of Energy Informatics University of Southern Denmark (SDU), UGM, Kementerian ESDM Republik Indonesia, Dewan Energi Nasional Republik Indonesia, PT. PLN (Persero), Pemerintah Nusa Tenggara Barat, serta DANIDA (Danish International Development Agency) Denmark sebagai founding agency. Penelitian ini menunjukkan kolaborasi internasional yang kuat untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.
Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan guest lecture pada Kamis (22/02). Kuliah umum ini bertajuk “Resilient Energy and Transportation Infrastructures” yang dilaksanakan secara hybrid di Ruang S110 Lt. 1 DTETI FT UGM dan melalui zoom. Agenda ini terselenggara atas kerja sama antara DTETI FT UGM dengan Pusat Studi Energi UGM, dan IEEE Power and Energy Society Indonesia Section. Kuliah umum menghadirkan narasumber Prof. Hossam A. Gabbar, Ph.D., P.Eng., Profesor dari Ontario Tech University Canada dengan bidang keahlian Advanced waste-to-energy technologies, Clean tech, Energy, Engineering, Information technology, Nuclear engineering, Plant engineering and operations, Plasma generation and diagnostics, Safety engineering, Smart energy grids Transportation. Kuliah diikuti oleh mahasiswa dari berbagai jenjang mulai dari jenjang sarjana hingga doktoral.
Prof. Ir. Tumiran, M.Eng., Ph.D., Guru Besar DTETI FT UGM sekaligus pakar energi UGM menjadi salah satu panelis dalam dialog di stasiun TV swasta TV One yang mengulas debat cawapres 2024 pada Minggu, (21/01). Pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa adalah tema yang dibahas dalam sesi debat cawapres tersebut.
Terkait dengan tema debat, dari sektor energi Prof. Tumiran menekankan bahwa dalam melakukan pembahasan terkait energi diperlukan adanya keterkaitan dengan pertumbuhan ekonomi yang produktif. Artinya, industri harus bisa menciptakan lapangan kerja yang mencukupi. Selain itu, guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang produktif Prof. Tumiran juga menekankan perlunya optimalisasi sumber daya manusia yang ada untuk mampu berkompetisi. “Mudah-mudahan dari para cawapres muncul gagasan-gagasan brilian, bagaimana mengoptimalkan sumber daya manusia di Indonesia untuk mampu berkompetisi. Bangsa yang unggul adalah bangsa yang dapat mentransformasi knowledge dengan skill untuk memberikan nilai tambah”, ungkap Prof. Tumiran. Berbicara soal transisi energi, Prof. Tumiran juga menjelaskan pentingnya transisi yang dapat menciptakan ekonomi baru dan jangan sampai menimbulkan hutang baru. Dalam realisasinya, Prof. Tumrian berharap di tingkat pengambil keputusan, dalam hal ini politisi, dapat lebih melibatkan para ilmuwan untuk berdiskusi karena para ilmuwan juga memiliki peran yang sangat penting untuk proses pembangunan bangsa.