Mahasiswa Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada (DTETI FT UGM) menjadi bagian dari tim startup Gepo Energy yang berhasil meraih Top 3 Kompetisi Ide Bisnis Mahasiswa Pertamuda Seed and Scale 2022. Kompetisi tersebut diselenggarakan oleh PT Pertamina (Persero) dan berlangsung di Jakarta, 7-10 Desember 2022. Pertamuda merupakan kompetisi ide bisnis untuk wirausaha muda bidang energi dan ekonomi yang berkelanjutan.
Tim UGM bersama Cody Kit dari Institut Teknologi Bandung dan Taman School dari Universitas Indonesia berhasil menyisihkan 2.445 startup yang berasal dari 386 perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia. Masing-masing tim mahasiswa memperoleh pendanaan usaha sejumlah 100 juta rupiah.
Gepo Energy sendiri merupakan sebuah startup yang bergerak pada bidang energi terbarukan. “Kami sangat bersyukur dan bahagia atas terpilihnya Gepo Energy sebagai Top 3 di ajang Pertamuda ini,” ujar Lathief Nurmahmudi Wijaya (Teknik Elektro 2020) sebagai CEO.
Lathief, bersama dengan Maulana Istar (Teknik Nuklir 2021) sebagai COO, Nifwan Arbi Nugroho (Teknik Elektro 2020) sebagai CTO, dan M. Rafif Taqiyuddin (Teknik Fisika 2021) sebagai CMO, menggagas produk berupa Genting Photovoltaic. Produk ini memadukan genting dan panel surya yang dilapisi self-cleaning glass dan dilengkapi sistem cerdas IoT sehingga dapat melakukan monitoring keadaan sekitar dan perawatan secara otomatis.
Genting Photovoltaic dilatarbelakangi oleh masalah yang biasa terjadi pada panel surya atap, yaitu efisiensinya yang terus berkurang karena jarang dibersihkan dan juga bagi sebagian orang terganggu dari segi estetika. Pengintegrasian antara genteng dan photovoltaic dapat menyederhanakan bentuk pada teknologi PLTS. Selain itu, sistem IoT dapat mengontrol penggunaan dan keefektifan photovoltaic dalam menyerap energi matahari. Inovasi ini mampu mengurangi biaya pemasangan dan meningkatkan estetika di sebuah rumah.
“Ke depannya, kami berharap agar inovasi yang kami berikan dapat memberikan dampak positif bagi Indonesia, khususnya dalam transformasi menuju energi bersih,” demikian tutup Lathief. (RAS)