
Sebanyak 30 mahasiswa Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, menghadiri rangkaian pelatihan di Universiti Malaya, Malaysia yang dimulai pada Selasa (29/7) lalu. Kegiatan ini merupakan bagian dari pertukaran mahasiswa (student mobility) sebagai wujud kerja sama DTETI FT UGM dan Faculty of Computer Science and Information Technology (FCSIT). Pelatihan pertama yang diterima para mahasiswa adalah modul Game Development yang dibawakan oleh Madam Mas Idayu binti Md Sabri, dosen FCSIT UM.
Madam Mas Idayu membuka kelas dengan menanyakan kepada para mahasiswa, apa game yang biasanya dimainkan. Beberapa mahasiswa menjawab dengan jenis permainan yang beragam, baik itu role-playing game, simulasi, multiplayer online battle arena, first-person shooting, dan lain-lain. Sesi dilanjutkan dengan diskusi perihal mengapa permainan-permainan tertentu dianggap menarik dan menyenangkan. “Karena ada tantangannya,” jawab salah satu peserta yang disetujui oleh mahasiswa-mahasiswa lainnya.
Pada kegiatan ini, para peserta diminta untuk berkelompok merancang sebuah permainan untuk dipresentasikan di depan para peserta lainnya. Rancangan sebuah permainan dinilai penting untuk dikuasai sebab Indonesia termasuk salah satu negara di Asia Tenggara dengan pertumbuhan pemain mobile game tercepat. Setiap kelompok mendiskusikan mengapa sebuah permainan menyenangkan (what makes a game fun?), bagaimana sebuah permainan itu dikembangkan (how games evolved?), tips dan jenis permainan, hingga membuat sebuah permainan bersama-sama.
Mas Idayu sendiri merupakan dosen Department of Computer System and Technology, FCSIT, UM yang memiliki kapasitas di bidang game-based learning. Beberapa publikasi dan pengalaman pembicara banyak ditekuni di bidang tersebut. Salah satunya adalah artikelnya yang diterbitkan dalam konferensi internasional Computer Science & Education (ICCSE), berjudul “Learning history through computer game authoring.” Kiprahnya sebagai pembicara juga tidak jauh dari topik tentang hal tersebut, di antaranya, “Scratch for Games Development”, “Game Programming”, hingga “Game Design and Development,” yang disampaikan baik secara luring maupun daring.
Sesi Game Development dilangsungkan di FCSIT Ruang MM1 Blok A mulai pukul 14.00 waktu setempat. Pematerian berakhir pukul 17.00 waktu setempat, tetapi tiap kelompok dipersilakan untuk menyelesaikan game yang dikembangkan hingga keesokan harinya, yakni Rabu (30/7). Salah satu peserta, Witaradya Adhi Dharma, memberikan komentar yang mengapresiasi modul Game Development yang diberikan. “Sangat bermanfaat dan bernilai bagi saya,” demikian tulisnya. (RAS)
