• Universitas Gadjah Mada
  • Fakultas Teknik
  • Webmail
  • Pusat TI
Universitas Gadjah Mada Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi
Universitas Gadjah Mada
  • Halaman Depan
  • Profil
    • Sejarah DTETI
    • Visi Misi Tujuan
    • Pengelola
    • Tenaga Pendidik
  • Program Studi
    • Program Sarjana Program Studi Teknik Elektro
    • Program Sarjana Program Studi Teknologi Informasi
    • Program Sarjana Program Studi Teknik Biomedis
    • Program Magister Program Studi Teknik Elektro
    • Program Magister Program Studi Teknologi Informasi
    • Program Doktor Program Studi Teknik Elektro
    • International Undergraduate Program
  • Penelitian
    • Grup Penelitian
    • Laboratorium Penelitian
  • Evaluasi Diri
    • Evaluasi Diri
    • Hasil Survei Layanan DTETI
    • Hasil Survei Layanan FT
  • Fasilitas
    • Sumber Daya dan Sistem Informasi
    • Layanan Kesehatan
    • Perpustakaan
    • Denah Ruangan
  • IUP
  • Beranda
  • Berita
  • Pakar Energi UGM, Prof. Tumiran, Respons Kenaikan Impor Migas AS

Pakar Energi UGM, Prof. Tumiran, Respons Kenaikan Impor Migas AS

  • Berita
  • 24 April 2025, 04.07
  • Oleh: Rasya Swarnasta
  • 0
Pakar Energi UGM Tanggapi Kenaikan Impor Migas AS

Pakar Energi UGM, Prof. Ir. Tumiran, M.Eng., Ph.D., IPU., sekaligus dosen Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, angkat suara perihal langkah Indonesia untuk meningkatkan impor migas dari Amerika Serikat. Tumiran menyampaikannya dalam agenda “Market Review,” yang diselenggarakan IDX Channel pada Rabu (23/04) lalu bersama Moshe Rizal, Ketua Komite Investasi Aspermigas.

Pemerintah Indonesia telah mengambil keputusan untuk meningkatkan impor migas dari Amerika Serikat. Sekalipun demikian, sebagaimana disampaikan Kementerian ESDM, impor ini tidak mengganggu kuota impor migas nasional dan APBN. Sebab, Indonesia hanya mengalihkan kuota impor dari yang sebelumnya dengan negara mitra dagang lain, kini menjadi dengan Amerika Serikat.

Langkah tersebut, bagi Tumiran, disebut sebagai switching impor. Apabila kebijakan ini dikarenakan adanya diskon karena Amerika Serikat memerlukan ekspor, mungkin bisa diartikan positif. Tetapi, di luar itu, langkah ini memerlukan faktor lain untuk dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan yang lebih dari sekadar mengalihkan negara mitra dagang. Misalnya, faktor transportasi. “Jangan sampai langkah ini justru menaikkan biaya jual dari dalam negeri, karena menyebabkan subsidi negara meningkat,” ujar Tumiran, yang saat ini menjabat sebagai Kepala Engineering Research and Innovation Center (ERIC) Fakultas Teknik UGM.

Tumiran juga mengharapkan, dalam pelaksanaannya, upaya impor ini juga disertai dengan kompensasi. Artinya, perlu ada negosiasi terhadap sektor-sektor lain, seperti pajak yang diterapkan oleh Amerika Serikat kepada Indonesia.

Pada 2 April lalu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengeluarkan kebijakan tarif resiprokal untuk meningkatkan ekonomi negara di Amerika Serikat, sekaligus menjadikan Amerika Serikat lepas dari ketergantungan pada negara lain. Peningkatan impor migas ini menjadi bagian dari strategi Indonesia merespons tarif resiprokal tersebut.

Dalam pengamatan Tumiran, alangkah baiknya apabila dampak dari kebijakan Amerika Serikat itu justru dapat memberi stimulan bagi Indonesia untuk mengakselerasi kemampuan di berbagai sektor. “Yang paling penting adalah upaya kita untuk memandirikan apa-apa yang kita peroleh selama ini melalui impor. Sehingga, barang-barang kebutuhan negara bisa dipenuhi dari dalam negeri,” tegas Tumiran.

 

Eksplorasi Cadangan Baru di Indonesia

Kebijakan Indonesia dalam meningkatkan impor migas perlu diimbangi dengan penjagaan terhadap pertumbuhan sektor migas di Indonesia. Mengenai hal ini, Tumiran mengusulkan agar ada pengambilan keputusan tegas untuk melakukan eksplorasi. “Kalau kita tidak melakukan eksplorasi, kita tidak akan bisa menemukan cadangan-cadangan baru di Indonesia,” ujarnya.

Akan tetapi, pengambilan keputusan ini perlu meminimalisasi spekulasi. Tumiran, yang pernah menjabat sebagai anggota Dewan Energi Nasional (DEN) selama 2009-2019, memaparkan bahwa usulan ini membutuhkan teknologi dan kolaborasi. “Harus ada teknologi yang meyakini bahwa potensi di bawah tanah ada sekian persen cadangan minyak atau gas. Ini membutuhkan seismik yang akurat sebelum mengambil langkah-langkah eksplorasi,” tutupnya. (RAS)

Tags: Fakultas Teknik UGM IKU IKU 3: Dosen Berkegiatan di Luar Kampus SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan SDG 7: Energi Bersih dan Terjangkau SDGs

Tinggalkan Komentar Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Pencarian

Berita Terkini

  • Raih Juara I Datathon 2025 dengan Inovasi Analisis Perilaku dalam CCTV
    September 25, 2025
  • Prof. Sarjiya Bahas Dinamika Relasi Indonesia-China di Bidang Transisi Energi Hijau
    September 18, 2025
  • Inovasi Pemanfaatan Piezoelektrik Raih Juara 1 KAInnovation 2025
    September 17, 2025
  • Kolaborasi Riset Energi Bersih: DTETI FT UGM dan Ontario Tech University Bahas Sistem Energi Hibrida Nuklir–Terbarukan
    September 4, 2025
  • Mahasiswa DTETI Raih Best Presentation di Konferensi Internasional
    Agustus 26, 2025
  • Coba Langsung Gamelan Elektronik DTETI dalam Pameran
    Agustus 25, 2025
  • FAT dan HIL Test Smart Microgrid Bawean: Inovasi Energi Terbarukan untuk Masa Depan Berkelanjutan
    Agustus 22, 2025
  • Reuni Perak Alumni Teknik Elektro Angkatan 2000: Merajut Memory di Kampus UGM
    Agustus 6, 2025
  • DTETI UGM, Zhejiang University, dan SUPCON Laksanakan Kunjungan Strategis ke PT PLN (Persero) Dukung Transisi Energi
    Agustus 5, 2025
  • Praktik Langsung Buat Game di Universiti Malaya, Malaysia
    Juli 29, 2025
  • DTETI Berangkatkan 30 Mahasiswa ke Universiti Malaya, Malaysia
    Juli 28, 2025
  • DTETI UGM Jajaki Kolaborasi Smart City dengan Akademisi dari Slovakia
    Juli 7, 2025
  • [Announcement] DTETI Short-Term Inbound Mobility Programme 2025
    Juli 4, 2025
  • In Memoriam: Septian Eka Rahmadi
    Juli 3, 2025
  • Prof. Sarjiya Dorong Penguatan Demand Response, Menuju Efisiensi Energi Masa Depan
    Juni 25, 2025
Universitas Gadjah Mada

Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi
Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

Jl. Grafika No. 2 Kampus UGM Yogyakarta, 55281
teti@ugm.ac.id
+62 (274) 552305
+62 (274) 552305

Program Studi

  • Program Sarjana Program Studi Teknik Elektro
  • Program Sarjana Program Studi Teknologi Informasi
  • Program Sarjana Program Studi Teknik Biomedis
  • Program Magister Program Studi Teknik Elektro
  • Program Magister Program Studi Teknologi Informasi
  • Program Doktor Program Studi Teknik Elektro
  • International Undergraduate Program

Akademi dan Training

  • Cisco Networking Academy
  • Microsoft Inovation Center
  • Schneider Training Center

Kemahasiswaan & Alumni

  • KMTETI
  • KATETIGAMA

Media Sosial

  • Youtube
  • Instagram
  • Facebook

© Universitas Gadjah Mada

KMTETIKATETIGAMA

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY