
Dalam upaya mencapai target Net Zero Emission (NZE) 2060, Indonesia perlu beralih dari energi berbasis fosil menuju sumber energi yang lebih bersih dan berkelanjutan. Salah satu solusi yang dapat dilakukan dalam masa transisi ini adalah dengan Liquefied Natural Gas (LNG). LNG dinilai lebih ramah lingkungan dibandingkan batu bara dan minyak bumi. Dengan efisiensi tinggi serta emisi karbon yang lebih rendah, LNG menjadi jembatan strategis sebelum sepenuhnya beralih ke energi terbarukan. Namun, implementasinya masih menghadapi berbagai tantangan, termasuk infrastruktur, regulasi, dan keekonomian proyek.
Membahas isu strategis ini, Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (DTETI) Fakultas Teknik UGM mengadakan kuliah Studium Generale bertajuk “LNG sebagai Transisi Energi Nasional Menuju Net Zero Emission 2060” pada Jumat (14/03). Kelas ini dibuka oleh Ir. Prapto Nugroho, S.T., M.Eng., D.Eng., IPM., selaku dosen pengampu Studium Generale, yang menekankan pentingnya pemahaman mahasiswa mengenai transisi energi dan peran teknologi dalam mendukung keberlanjutan energi nasional.
Dalam kesempatan ini, hadir sebagai narasumber yaitu Ir. Daryanto, S.ST., M.M., Lead Specialist Engineer Piping and Pipeline PT Perusahaan Gas Negara Tbk, yang berbagi wawasan terkait peran LNG dalam transisi energi nasional. Dalam paparannya, Daryanto menjelaskan bahwa LNG memiliki potensi besar sebagai sumber energi transisi karena emisi karbonnya yang lebih rendah dibandingkan bahan bakar fosil lainnya. Ia juga menyoroti tantangan yang masih dihadapi, seperti pengembangan infrastruktur, kebijakan energi, serta strategi investasi yang diperlukan agar LNG dapat berkontribusi optimal dalam mencapai target NZE 2060.
Kegiatan ini memberikan wawasan mendalam bagi mahasiswa mengenai tantangan dan peluang dalam transisi energi, serta peran teknologi dalam mewujudkan sistem energi yang lebih berkelanjutan. Melalui kuliah ini, mahasiswa diharapkan semakin memahami urgensi transisi energi dan siap berkontribusi dalam pengembangan teknologi energi bersih di masa depan. (EFJ)