
Ketahanan energi berperan penting dalam mendukung ekonomi dan kesejahteraan. Dengan meningkatnya kebutuhan listrik di Indonesia, Independent Power Producer (IPP) menjadi solusi strategis, di mana perusahaan swasta membangun dan mengoperasikan pembangkit listrik untuk dijual ke PLN atau pihak lain. IPP tidak hanya memenuhi permintaan listrik, tetapi juga mendorong investasi dan percepatan transisi ke energi bersih.
Sebagai upaya untuk memperdalam pemahaman tentang peran IPP dalam sistem kelistrikan nasional, Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (DTETI) Fakultas Teknik UGM menggelar Studium Generale bertajuk “Pengelolaan Pembangkitan Independent Power Producer (IPP) di Indonesia.” Acara yang berlangsung pada Jumat, 28 Februari 2025, di Ruang Kuliah E6 DTETI FT UGM ini menghadirkan Ir. Wuri Baskoro Catur Prasetyo, ST., MEngSc., IPM., QRMP, Vice President Pengendalian Pembangkitan IPP PT PLN (Persero) sekaligus alumnus Teknik Elektro UGM angkatan 1998.

Agenda diawali dengan pembukaan oleh Dr. Ir. Avrin Nur Widiastuti, S.T., M.Eng., IPM. selaku dosen pengampu mata kuliah Studium Generale. Selanjutnya agenda dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh narasumber. Dalam paparannya, Ir. Wuri Baskoro menjelaskan peran strategis IPP dalam sistem kelistrikan nasional, mulai dari mekanisme kerja, regulasi, hingga tantangan yang dihadapi. Salah satu isu utama yang dibahas adalah integrasi pembangkit IPP dengan jaringan listrik PLN, termasuk aspek keandalan pasokan dan efisiensi operasional. Ir. Wuri Baskoro menekankan pentingnya pengelolaan IPP yang efektif guna memastikan stabilitas pasokan listrik di Indonesia. Beberapa poin utama yang dibahas meliputi:
- Peran IPP dalam Sistem Kelistrikan Nasional
- Regulasi dan Skema Kerja Sama dengan PLN
- Tantangan dan Peluang di Era Transisi Energi
Narasumber bersama dengan beberapa peserta kuliah yang mendapat nilai kuis terbaik
Selain itu, Ir. Wuri juga menyoroti bagaimana IPP dapat berkontribusi dalam pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) guna mendukung target Sustainable Development Goals (SDGs) 7, yaitu energi bersih dan terjangkau. Dalam mendukung transisi energi menuju net zero emission 2060, IPP dihadapkan pada tantangan seperti investasi besar di energi hijau, kebijakan insentif pemerintah, serta pengembangan teknologi pembangkitan listrik yang lebih efisien.
Dengan adanya Studium Generale ini, diharapkan mahasiswa semakin memahami pentingnya peran IPP dalam ketahanan energi nasional serta termotivasi untuk berkontribusi dalam inovasi teknologi kelistrikan yang berkelanjutan. (EFJ)