
Dosen Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (DTETI) Fakultas Teknik UGM menjadi narasumber dalam Workshop Senat Fakultas Teknik UGM yang bertajuk “Menyiapkan Ekosistem Pendidikan di Era Artificial Intelligence (AI)” pada Jum’at (17/1) lalu. Kegiatan yang diselenggarakan di Grand Rohan Jogja ini dihadiri oleh anggota senat, dekan, wakil dekan, dan perwakilan komisi senat. Workshop ini bertujuan untuk mengembangkan kebijakan terkait implementasi AI dan standar etika dalam penggunaannya di institusi pendidikan, sekaligus membahas infrastruktur dan tantangan etis yang muncul.
Sesi materi diisi oleh berbagai narasumber. Prof. Dr. Ir. Suning Kusumawardani, S.T., M.T., sekaligus Plt. Direktur Sumber Daya Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi membuka dengan paparan mengenai penggunaan GenAI secara umum di kementerian dan perguruan tinggi. Ia menguraikan bagaimana Generative Artificial Intelligence (GenAI) dapat diintegrasikan dalam sistem pendidikan tinggi untuk mendukung personalisasi pembelajaran.
Selanjutnya, Prof. Dr. Ir. Ridi Ferdiana, S.T., M.T., IPM., sekaligus Direktur Teknologi Informasi UGM, menyampaikan materi bertajuk “Penyiapan Infrastruktur Pembelajaran di Era GenAI”. Ia menjelaskan pentingnya membangun ekosistem teknologi yang mendukung efisiensi dan inovasi di lingkungan kampus.
Sesi terakhir dibawakan oleh Dr. Eng. Ir. Sunu Wibirama, S.T., M.Eng., IPM., yang memaparkan “Aplikasi Kecerdasan Buatan untuk Pendidikan dan Penelitian”. Sebagai pakar pendidikan GenAI, Dr. Sunu menekankan pentingnya penerapan AI secara etis untuk menghindari risiko plagiarisme dan menumbuhkan pemikiran kritis mahasiswa.
Workshop ini diakhiri dengan diskusi kelompok yang merumuskan kebijakan pembelajaran, infrastruktur, dan etika penggunaan AI. Hasil dari diskusi ini diharapkan dapat menjadi panduan implementasi AI yang bertanggung jawab di Fakultas Teknik UGM. (RAS)