Prof. Ir. Sarjiya, S.T., MT., Ph.D., IPU., dosen Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (DTETI) FT UGM sekaligus Kepala Pusat Studi Energi UGM dipilih sebagai salah satu peserta dalam kegiatan field trip yang diselenggarakan oleh Institute for Essential Services Reform (IESR) dan Global Environmental Institute (GEI) dari Tiongkok. Kegiatan ini bertujuan untuk mengeksplorasi potensi dan aplikasi energi biomassa di Republik Rakyat Tiongkok (RRT).
Partisipasi Prof. Sarjiya dalam program ini sangat penting mengingat target Indonesia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Berdasarkan dokumen Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC), Indonesia berkomitmen untuk mengurangi emisi sebesar 31,89% secara tanpa syarat dan 43,2% dengan syarat dari skenario Business as Usual (BaU) pada tahun 2023. Sektor energi memiliki peran besar dalam mencapai target ini dengan pengurangan emisi sebesar 12,5% hingga 15,5% pada tahun 2030. Peralihan dari energi berbasis fosil ke energi terbarukan menjadi kunci utama untuk mencapai target tersebut.
Kegiatan field trip ini bertujuan untuk mempelajari kebijakan dan praktik terbaik dalam pemanfaatan biomassa di beberapa provinsi di RRT, yaitu Hainan, Guangxi, dan Ningxia. Peserta akan mengunjungi lokasi-lokasi percontohan dan berdiskusi langsung dengan pemangku kepentingan terkait pemanfaatan biomassa di Tiongkok. Pertukaran wawasan ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan yang dapat diadopsi dan diimplementasikan di Indonesia.
Agenda kegiatan field trip ini sangat padat dan mencakup kunjungan ke berbagai lokasi penting di RRT. Di antaranya adalah kunjungan ke Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa di Provinsi Hainan, kunjungan ke Provinsi Guangxi, dan kunjungan ke Provinsi Ningxia untuk mengunjungi Instalasi Insinerasi dan lokasi produksi biomassa skala kecil.
Seluruh kegiatan ini diharapkan dapat memberikan wawasan mendalam mengenai kebijakan, analisis ketersediaan bahan baku, pengolahan, dan teknologi pemanfaatan biomassa. Peserta field trip ini terdiri dari perwakilan berbagai lembaga, termasuk Direktorat Bioenergi, Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Nusa Tenggara Barat, Masyarakat Energi Biomassa Indonesia (MEBI), serta Koperasi Energi Terbarukan Indonesia (Kopetindo).
Partisipasi Prof. Sarjiya dalam kegiatan field trip ini merupakan langkah penting dalam upaya meningkatkan pemanfaatan biomassa sebagai sumber energi terbarukan di Indonesia. Dengan mempelajari kebijakan dan praktik terbaik dari RRT, diharapkan pengetahuan yang diperoleh dapat diterapkan untuk mendukung target Indonesia dalam mencapai bauran energi terbarukan dan penurunan emisi gas rumah kaca. Kegiatan yang telah terlaksana pada akhir Juni (22-29/6) lalu ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi antara Indonesia dan Tiongkok dalam bidang energi terbarukan, khususnya biomassa, sehingga dapat mendorong pembangunan berkelanjutan di kedua negara.
Kegiatan ini juga sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya tujuan ke-7 (Energi Bersih dan Terjangkau) dan tujuan ke-13 (Penanganan Perubahan Iklim), juga mendukung Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi, yang mencakup peningkatan kualitas pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya berkontribusi pada pencapaian target nasional dalam bidang energi terbarukan, tetapi juga memperkuat peran akademisi dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan mitigasi perubahan iklim. (RAS)