Dalam rangka meningkatkan peluang international exposure bagi mahasiswa International Undergraduate Program (IUP), Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (DTETI FT UGM) melakukan kunjungan ke berbagai universitas dan institusi terkemuka di luar negeri. Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya memperluas kemitraan global serta memfasilitasi program-program seperti double degree, exchange, dan internship di institusi internasional.
Oleh karena itu, sejumlah dosen DTETI FT UGM melakukan kunjungan ke beberapa universitas ternama di Australia pada Senin (9/9) hingga Kamis (12/9) lalu. Perwakilan dosen yang berkunjung di antaranya adalah Prof. Ir. Hanung Adi Nugroho, S.T., M.Eng., Ph.D., IPM., SMIEEE., Ketua DTETI FT UGM dan Dr. Guntur Dharma Putra, S.T., M.Sc. bersama dengan Ir. Ali Awaludin, S.T., M.Eng., Ph.D., IPU., ACPE., Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerjasama Fakultas Teknik.
Rangkaian kegiatan di antaranya mengunjungi University of New South Wales (9/9), University Technology of Sydney (10/9), Macquarie University (11/9), Monash University (12/9) dan Deakin University (12/9). Tujuan dari kunjungan ini adalah untuk membuka potensi kerja sama dengan DTETI FT UGM dalam rangka pemerolehan pengalaman internasional (international exposure) bagi mahasiswa. Selama kunjungan, para dosen mengadakan diskusi terkait kolaborasi akademik dan pertukaran mahasiswa yang diharapkan dapat memperkaya pengalaman internasional mahasiswa IUP.
Dokumentasi kunjungan ke Deakin University (kiri) dan University of New South Wales (kanan).
Dalam kunjungan tersebut, DTETI FT UGM membahas skema double degree untuk mahasiswa S1 dengan berbagai universitas mitra. Skema yang ditawarkan begitu beragam dan dinamis, mulai dari undergraduate double degree dengan dua tahun di UGM dan dua tahun di universitas mitra, hingga master and undergraduate double degree dengan tiga tahun di UGM jenjang Sarjana dan satu tahun di universitas mitra jenjang Magister. Dengan skema ini, mahasiswa dapat memperoleh gelar dari kedua universitas.
Tak hanya untuk program sarjana, peluang double degree juga dibuka bagi program Magister Teknologi Informasi (MTI) dan Magister Teknik Elektro (MTE), serta riset bersama di tingkat doktor untuk program Doktor Teknik Elektro (DTE). “Untuk program double degree di jenjang Magister masih dalam tahap penjajakan. Tapi, untuk program Doktor, peluang kerja sama riset dengan universitas mitra lebih terbuka,” ujar Prof. Hanung Adi Nugroho.
Rangkaian kegiatan ini sejalan dengan SDG 4: Pendidikan Berkualitas dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Dengan adanya peluang ini, DTETI FT UGM berharap mahasiswa dapat memanfaatkan berbagai bentuk international exposure untuk mengembangkan wawasan global serta kompetensi yang relevan di dunia internasional. (RAS)