Dilansir dari website dephub.go.id, Transhub Challenge merupakan kompetisi ide bisnis untuk industri transportasi yang menyasar mahasiswa dan profesional/umum sebagai peserta. Para peserta ditantang untuk menyelesaikan masalah dan membuat inovasi di bidang transportasi. Kompetisi ini ingin mendorong kaum muda untuk menciptakan start up inovatif yang berjiwa Indonesia dan berdaya saing tinggi.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mendorong kompetisi Transhub Challenge dapat diselenggarakan secara rutin untuk menjaring solusi inovatif terhadap berbagai permasalahan transportasi. Selain itu diharapkan juga tercipta kolaborasi antar startup, perusahaan transportasi, dan Pemerintah.
“Kami ingin menciptakan sinergi antara para startup Indonesia, perusahaan operator transportasi, dan pemerintah untuk melahirkan solusi integratif yang berkelanjutan dan berpihak kepada bangsa,” ungkap Menhub.
Inovasi Digital Transportasi pada Aspek Keselamatan, Pelayanan, dan Kapasitas Transportasi menjadi tema Transhub Challenge. Berdasarkan tema ini peserta diminta untuk berpikir out-of-the box tentang bagaimana cara menyelesaikan masalah transportasi atau memberikan nilai tambah dari aspek keselamatan, pelayanan, dan kapasitas transportasi.
Transhub Challenge 2018 diikuti oleh 214 peserta yang terbagi dalam dua kategori, yakni mahasiswa dan umum. Dari seluruh peserta tersebut terdapat 10 finalis dari masing-masing kategori dan ditentukan juara 1, 2, dan 3 pada tiap kategori dengan total hadiah sebesar Rp 200 juta.
Hibatul Ghazi (Teknik Elektro 2016) bersama dengan rekan satu timnya berhasil meraih juara ketiga dengan judul penelitian Nitih-Nitih dan meraih hadiah Rp 20 juta. Dalam penelitiannya tersebut Ghazi dkk mengembangkan aplikasi berbasis smartphone untuk membantu penumpang difabel dalam mengakses informasi sarana dan prasarana transportasi beserta kontak bahaya.
(abw)