
Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (DTETI) Fakultas Teknik UGM menggelar pertemuan dengan PT Industri Kereta Api (INKA) Persero, Rabu (1/2) lalu. Agenda dilaksanakan di Ruang S110 DTETI FT UGM dan kemudian berlanjut ke Laboratorium Instalasi Listrik Lt 1 DTETI FT UGM. Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan riset inovatif produktif (rispro) invitasi berjudul “Inverter Statik untuk Sistem Propulsi Tram Hibrida” yang memperoleh dukungan pendanaan dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Tema Kendaraan Listrik.
Riset ini diketuai oleh Ir. Eka Firmansyah, S.T., M.Eng., Ph.D., IPM. dengan anggota Ir. Sigit Basuki Wibowo, S.T., M.Eng., Ph.D., IPM., Dr.-Ing. Yohan Fajar Sidik, S.T., M.Eng., Irawan Yusa Harjanto, S.T., M.Sc., Aji Priatmoko, S.T., M.Eng., dan Yaenuri, A.Md. Inverter statik (static inverter/SIV) diperlukan sebagai catu daya kereta atau tram, baik konvensional, listrik, maupun hibrida. Karena PT INKA (Persero) dan PT KAI (Persero) masih memenuhi kebutuhan inverter statik dengan impor, pengembangan inverter statik dapat menjadi produk yang dapat mewujudkan kemandirian sektor perkeretaapian Indonesia.

Pada pengujung tahun pertama pelaksanaan riset, tim riset “Inverter Statik untuk Sistem Propulsi Tram Hibrida” telah berhasil menyelesaikan sebuah inverter statik 3-fase yang didesain mampu menangani daya hingga 50 kVA. Produk tersebut didesain agar dapat difabrikasi secara mandiri dengan komponen yang semudah mungkin ditemukan di Indonesia, seperti isolated power supply, controller, dan pemicu gerbang. Selanjutnya, memasuki tahun kedua pelaksanaan riset, pengujian lebih jauh untuk beban tinggi masih akan terus dilakukan. Kali ini, fokus dari tim riset lebih kepada penyempurnaan tata letak, pengujian desain busbar baru, pencarian rantai pasok lokal sebanyak mungkin dan mengujinya dalam sebuah produk inverter.
Nantinya, realisasi inverter statik dengan fabrikasi secara lokal dan mandiri dapat menjadi wujud dari kedaulatan transportasi Indonesia. Penelitian ini juga merupakan batu pijakan untuk bergerak ke arah kemampuan yang lebih tinggi yaitu kemampuan rekayasa dan produksi sistem traksi yang dapat diterapkan di sektor kereta api dan bus listrik. Lebih jauh, teknologi yang kurang lebih sama dapat diterapkan pada sektor energi terbarukan, sehingga penelitian produk ini berpotensi penting bagi kemajuan kemandirian bangsa secara luas. (RAS)